
Kenapa Allah menciptakan manusia?
Apakah hikmah di ciptakan manusia?
Serta apa pula tujuan apa yang akan dikerjakan manusia di bumi ini?
pertanyaan inilah yang membuat pusing semua orang,mulai dari golongan aqidah tingkat atas sampai santri-santri yang mau bertafakur memikirkan keagungan dan ciptaan Allah SWT.
Dari sini bisa kita ambil kesimpulan bahwa akal pikiran manusia tidak bisa menganalisa atau berfikir apa yang di ciptakan Allah SWT di dunia ini,apalagi yang berkaitan dengan aqidah.karena aqidah berhubungan dengan gaib,berfikir dan belajar tafakur tentang gaib tanpa berpedoman pada firman Allah dan hadist rasullullah akan sesat.karena hal tersebut (gaib)sudah di luar panca indera manusia,bila tetap dipaksakan untuk berfikir hal tersebut tanpa adanya pedoman akan sesat.
Allahua'lam
Allah ta’ala berfirman :
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya tersebut dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan “
( QS. Al-An’am : 122).
dan mungkin pula akal pikiran kita mengelak dengan apa-apa yang kita lihat dan kita dengar bahwa Allah yang menciptakan ini semua,
Allah yang wahid,yang menguasai alam seisinya ini
Allah berfirman :“ Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Tuhan). Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan) ?. Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri . Maka apakah mereka tidak memperhatikan ?”
(QS. As-Sajadah : 26-27).
jika kita telah tahu bahwa akal pikiran manuasia tidak bisa sendirian untuk mengetahui hikmah penciptaan manusia dan jin, maka wajib bagi kita untuk mempelajari hikmah diciptakannya manusia dan jin dari Al-Qur’an yang tidak ada kebathilan di dalamnya. Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan dalam Al-Qur’an hikmah diciptakannya jin dan manusia dalam firman-Nya :
“Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Ku”
(QS. Adz-Dzariyat : 56).
di dalam ayat ini telah jelas,bisa di ambil kesimpulan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah SWT.Ibadahlah yang merupakan berkah bagi jin dan manuasia. Oleh karenanya di utusnya para rasul turun ke dunia untuk menjelaskan mana yang halal dan mana yang haram,untuk menguji ketaqwaan manusia kepada Alla.Di sediakan nya surga dan neraka.bagi siapa yang mau mengikuti dan menjalankan apa yang di perintah oleh Allah SWT maka surga lah balasnnya dan apabila lari dari jalan Allah maka nerakalah tempatnya.Allah berfirman
(Dia-lah) yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalannya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
(QS. Al-Mulk : 2).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan hamba-hamba-Nya dan mengeluarkan mereka kedunia ini. Lalu mengabarkan kepada mereka bahwa mereka akan berpindah ke alam lain. Dan Allah memerintahkan mereka serta melarang mereka dan menguji mereka dengan berbagai macam syahwat yang menentang perintah serta larangan-Nya. Maka barang siapa yang tunduk kepada perintah Allah, Allah akan memberikan balasan yang terbaik kepadanya di negeri akherat, dan barang siapa yang cenderung (menuruti) hawa nafsunya dan membuang perintah-perintah Allah serta melakukan larangan-Nya, maka baginya adalah sejelek-jelek balasan. (Lihat Tafsir As-Sa’di Juz 5 hal. 429).
melihat firman di atas bahwa semua hamba Allah itu di serukan untuk beribadah,di sertai ujian kepada mereka seprti ujian untuk jin dan manusia adalah hawa nafsu,syahwat duniawi.
namun diantara mereka (makhluk ciptaan Allah)di ciptakan tanpa mendapatkan ujian dari Allah seperti malaikat,kerjaan malaikat hanya beribadah kepada Allah tanpa mempunya hawa nafsu,Allah berfirman
“Dan mereka berkata : “Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”. Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu adalah hamba-hamba yang di muliakan). Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhoi Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.”
(QS. Al-Anbiya’ : 26-28).
dengan demikian telah jelas bahwa diciptakannya jin dan manusia adalah hanya untuk beribadah dan mengabdi pada Allah,
barang siapa terlena atas nikmat dunia saja,saat itu juga dia ambil kesenangan itu,tapi sengsara di akheratnya
sebaliknya barang siapa menahan diri,mau manjalankan semua apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang di larang Allah maka di ekherat akan mendapatkan balasan nya yaitu kebahagiaan di akherat,surgalah yang akan di dapatkan.Allahua'alam
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikankan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang mereka selalu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalamn surga yang penuh kenikmatan. Do’a mereka di dalamnya ialah : “Salam”. Dan penutup do’a mereka ialah : “Alhamdulilaahi Rabbil ‘aalamin”. (QS. Yunus : 7-10).